KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan
yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua
khususnya kepada saya hingga dapat menyelesaikan tugas MAKALAH ini dengan lancar. Penulis mempersembahkan MAKALAH ini
dengan judul “TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN” dan tema yang diberikan “PERANAN TIK TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI
INDONESIA”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menyadari sekali akan kekurangan-kekurangan yang masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan petunjuk yang menuju kearah
penyusun yang lebih baik selalu penyusun harapkan dan akan penyusun terima
dengan hati terbuka.
Oleh karena itu, saya mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga dengan apa yang penyusun buat dapat bermanfaat
bagi penyusun dan pembaca.
Makassar,
14 Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata Pengantar……………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………….. ii
BAB I “Pendahuluan”
A. Latar Belakang………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 1
BAB II “Pembahasan”
A. Pengertian Teknologi Informasi dan
Komunikasi……………..... 2
B. Dampak Positif dan Negatif Dalam
Dunia Pendidikan………..... 3
C. Peranan
Teknologi dalam Mengembangkan Kualitas
Pendidikan di Indonesia……………………………………… 5
Pendidikan di Indonesia……………………………………… 5
BAB III “Penutup”
A.
Kesimpulan………………………………………………………........... 12
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Teknologi informasi dan komunikasi terus
berkembangdan cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk
bidang pendidikan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan memegang
peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa,
karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi
komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya
mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar mampu mengikuti
perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan
ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan
informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual
dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan Internet.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komputer?
2. Apa
dampak positif dan dampak negatifnya dalam dunia pendidikan?
3. Bagaimana
peranan teknologi dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
Teknologi menurut kamus besar Indonesia adalah “metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; Ilmu pengetahuan terapan”. Pengertian teknologi telah diberikan
antara lain oleh David L.Goetch “People tools, resources, to solve problems
or to extend their capabilities”. Sehingga teknologi dapat dipahami sebagai
upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan oleh manusia dengan
memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (resources).
Menurut
Iskandar Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan
lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi,
meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne”
atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi
dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra dan otak manusia.
Teknologi
adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (englineering)
yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada
penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa di hindari dari kehidupan, karena kemajuan teknologi akan
berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Secara
Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion
(tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti
“garisbesar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare
yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”
Menurut
Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
datang.
Teknologi informasi dan komunikasi
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena
itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang
tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Pendidikan harus menjadi sarana strategis untuk mengembangkan semua
potensi individu, sehingga tujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia
dapat dicapai secara
utuh. Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung upaya
pemerintah untuk peduli
terhadap pendidikan yang efektif dan berkualitas, dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, produktif,
kreatif dan kompetitif. Tetapi
untuk saat ini, sangat disayangkan. Sebab, lembaga pendidikan masih diperhadap
terkait dengan masalah rendahnya kualitas proses pendidikan. Salah satu
cara alternatif dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas
pendidikan adalah penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan. Faktanya bahwa di
negara-negara modern yang menjadikan
informasi
sebagai representasi oleh terhubungnya komputer ke
internet sebagai media utama yang
memiliki
kontribusi yang besar terhadap proses pendidikan. Penggunaan teknologi
informasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan efektivitas meliputi sistem informasi manajemen, e-learning, media
pembelajaran dan pendidikan kecakapan hidup.
B.
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN
1. Dampak Positif
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam pendidikan, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
·
Masalah
geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia
·
Negara
Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal
ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat
menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
·
Mengurangi
ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pendidikan
dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
·
Akselerasi
pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit
diatasi dengan cara-cara konvensional
·
Peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
·
Teknologi
Informasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan
terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
2. Dampak Negatif
Teknologi
Informasi seiring dengan perkembangannya yang semakin meningkat, namun tetap
saja memiliki kekurangan. Misalnya saja pada e-learning, e-learning dapat
menyebabkan pengalih fungsian guru yang mengakibatkan guru jadi tersingkirkan,
menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem
pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika
dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehingga lambat laun kualitas etika dan
manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia
yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
Kemudian
karena seringnya mengakses internet, di khawatirkan pelajar bukanya benar-benar
memanfaatkan TIK dengan optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik,
seperti pornografi yang sangat mudah di akses yang berefek buruk bagi anak
dibawah umur ataupun bagi yang sudah dewasa sekalipun. Hal lain misalnya
kecanduan : asik berinternet ( biasanya menggunakan fasilitas social networking
/ game online ) sehingga lupa waktu dan berakibat buruk bagi
kehidupannya.kemudian ada istilah Cyber-relational addiction adalah
keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet
(seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan
hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian dikenal pula Information
overload, Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang
tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk
mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada. Kemudian bisa
membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat
menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal
tersebut sangat menghambat berkembangnya pendidikan dalam Teknologi Informasi.
C.
PERANAN
TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dalam
Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian
Pendidikan, yang
berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata
"me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang
pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect)
dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
Dapat
disimpulkan mengenai Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld).
Di
dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah berhasil
mengembangkan Teknologi Informasi dalam mendukung proses pembelajarannya.
Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi
teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan
ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam
berbagai bidang yang antara lain adalah :
a.
Masyarakat
industri ke masyarakat informasi (kita masih berkutat dari masyarakat agraris
ke masyarakat industri).
b.
Teknologi
yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c.
Ekonomi
nasional ke perekonomian dunia.
d.
Kebutuhan
jangka pendek ke jangka panjang.
e.
Sistem
sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f.
Bantuan
ke lembagaan berpindah ke swakarsa.
g.
Dari
pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
h.
Dari
pilihan terbatas ke banyak pilihan.
Menurut
Budi Sutedjo (Eti Rochaety,
2005), gelombang teknologi dan informasi berkembang melalui beberapa tahapan
sebagai berikut :
a.
Gelombang
Pertama, Pemanfaatan Teknologi Informasi difokuskan untuk peningkatan
produktivitas dan memperkecil biaya.
b.
Gelombang
kedua, Teknologi Informasi difokuskan untuk meningkatkan
efektivitas penggunaan komputer melalui pembangunan jaringan komputer.
c.
Gelombang
ketiga, Teknologi Informasi difokuskan untuk menghasilkan
keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi.
d.
Gelombang
keempat, Teknologi Informasi difokuskan untuk membantu proses
pengambilan keputusan dari data kualitatif.
e.
Gelombang
kelima, Teknologi Informasi difokuskan untuk meraih pelanggan
(konsumen) melalui pengembangan jaringan internet.
f.
Gelombang
keenam, Teknologi Informasi yaitu mengembangkan sistem jaringan
tanpa kabel (wireless).
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu
Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika yang semuanya terikat
dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas :
hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan penyampaian informasi,
akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi sentral informasi dan bukan
komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki
kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada kelangsungan usaha tidak dapat
dipungkiri lagi
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan
komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk
menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana,
struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya
operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga
pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil
keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.
Peran-Peran Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan :
a.
Teknologi
Informasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi.
b.
Teknologi
Informasi sebagai infrastruktur
pedidikan.
c.
Teknologi
Informasi sebagai sumber bahan ajar.
d.
Teknologi
Informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan.
e.
Teknologi
Informasi sebagai pendukung manajemen pendidikan.
f.
Teknologi
Informasi sebagai sistem pendukung keputusan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan
Kualitas dan Efektifitas Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi yang
sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet
sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi tentang
segala hal yang tidak terbatas yang dapat di gali untuk kepentingan
pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi di batasi ruang dan
waktu.
Keberadaan teknologi informasi bagi
dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai
untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah ataupun secara
interaktif.
Untuk memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat dilakukan
antara lain sebagai berikut :
a.
merancang dan membuat aplikasi
database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi akademik, baik sistem
perkuliahan, manajemen pendidikan, maupun materi pembelajaran.
b.
Merancang dan membuat aplikasi
pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas
aplikasi tutorial dan learning tool.
c.
Mengoptimalkan pemanfaatan tv edukasi
sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan.
d.
Mengimplementasikan sistem secara
bertahap mulai dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan
managemen pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan
pendidikan.
Sedang pemanfaatan teknologi informasi
dalam proses pendidikan secara garis besar meliputi :
a.
Managemen
Sistem Informasi
Sistem Informasi Managemen (SIM)
merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses
managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efesiensi waktu dan materi transaksi-transaksi
organisasi serta mendukung fungsi operasi, managemen, dan pengambilan
keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sistem operasi
memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Database online
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah memudahkan terjadinya
pertukaran informasi dan data dengan cepat. Kemudahan ini berarti efesiensi
pelaksanaan pendidikan dalam segala hal.
Sistem informasi akademik dengan
database online di lembaga pendidikan sangat membantu orang tua untuk
mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat. Database online
memberikan kemudahan kemudahan web interaktif lembaga pendidikan memudahakan
komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi,
dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat
secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat
terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta
didik, guru, karyawan, orang tua, dan masyarakat. Seperti kemajuan-kemajuan
akademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi,
pendaftaran siswa baru dan lain lain.
b.
E-Learning
Menurut Onno W. Purbo (2002) e-Learning
merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam
bentuk maya. Melalui e-Learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan
waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri
berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-Learning mendorong
peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali,
mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan
pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu
pengetahuan.
e-Learning dilakukan melalui jaringan
internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang
ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya :e-book, e-library,
interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, world
wide web, dan lain lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa
diantaranya yaitu :pendidikan.net, edukasi.net, ilmu komputer, dan banyak lagi
situs lainnya.
Pelaksanaan e-Learning dapat dilakukan
oleh berbagai pihak, perguruan tinggi dan sekolah diharapkan mampu untuk
menyelenggarakan e-Learning sendiri.
c.
Media
Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai
media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan
komputer sebagai media interaktif, diharapkan dengan penggunaan media ini dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian
rupa, sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses
pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran
memungkinkan terjadinya hambatan dalam proses komunikasi guru, peserta didik
seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan.
Para peneliti menemukan bahwa ada
berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat
unik. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara
visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial),
dan sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara
melakukan sentuhan (praktek) langsung atau kinestetik (Bobby DePorter &
Mike Hernacki, 1999). Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan
bagaimana cara belajar. Menurut Bobby DePorter (1999), 10 % informasi diserap
dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita
lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan,
dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil
penelitian DePorter tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media
pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang
berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta penggunaannya melibatkan
keterampilan kinestetik
Secara umum pemanfaatan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok.
Pemanfaatan kelompok pertama, memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian
materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted
Instruksional (CAI) atau Computer Bassed Training (CBT). Pada
pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan
kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program), peserta
didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalakan program atau perangkat
lunak tersebut dikomputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket
program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga
dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta
didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.
Pemanfaatan kelompok kedua,
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar
melalui jaringan internet, materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage,
ataupun program belajar interaktif (CAI) tersambung ke internet. Sehingga dapat
diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web browser atau tile
transport protocol (aplikasi pengiriman file).
Pemanfaatan kelompok ketiga,
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan pakar atau
narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences). Momen
komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa
dimengerti atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta
didik yang lain atau guru. Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan
balik dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang lain
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
d.
Pendidikan
Life Skill
Teknologi informasi dengan komputer
sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang
pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan
menggunakan komputer terbuka luas. Keterampilan menggunkan komputer merupakan
salah satu kecakapan hidup yang sangat dbutuhkan untuk bersaing dalam sistem
ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Pendidikan teknologi informasi
mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill
maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoprasikan komputer
menggunakan program. Baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan
kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara keterampilan menggali
informasi internet pada internet. Mengolah dan memanfaatkannya merupakan general
life skill.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
Upaya peningkatan akses
masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang
harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam
upaya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan
peningkatan efektifitas pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas dan efektifitas proses pendidikan antara lain meliputi;
managemen sistem informasi (SIM), e-learning, media pembelajaran, dan
pendidikan life skill.
DAFTAR PUSTAKA
https://viyaaaaa.blogspot.com-karya-tulis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar