Selasa, 04 Oktober 2016

Makalah - Peranan TIK Terhadap Kualitas Pendidikan Di Indonesia



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua khususnya kepada saya hingga dapat menyelesaikan tugas MAKALAH ini dengan lancar. Penulis mempersembahkan MAKALAH ini dengan judulTEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN dan tema yang diberikan “PERANAN TIK TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari sekali akan kekurangan-kekurangan yang masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan petunjuk yang menuju kearah penyusun yang lebih baik selalu penyusun harapkan dan akan penyusun terima dengan hati terbuka.
Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga dengan apa yang penyusun buat dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.


Makassar, 14 Desember 2015


Penulis















DAFTAR ISI
                                                                                           Halaman
Kata Pengantar…………………………………………………………….        i     
Daftar Isi…………………………………………………………………..        ii
BAB I “Pendahuluan”
A.    Latar Belakang………………………………………………...        1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………….         1    
BAB II “Pembahasan”
A.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi…………….....         2
B.     Dampak Positif dan Negatif Dalam Dunia Pendidikan……….....        3
C.     Peranan Teknologi dalam Mengembangkan Kualitas
Pendidikan di Indonesia………………………………………        5    
BAB III “Penutup”
A.    Kesimpulan………………………………………………………...........         12

Daftar Pustaka







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembangdan cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar mampu mengikuti perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komputer?
2.      Apa dampak positif dan dampak negatifnya dalam dunia pendidikan?
3.      Bagaimana peranan teknologi dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
Teknologi menurut kamus besar Indonesia adalah “metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; Ilmu pengetahuan terapan”. Pengertian teknologi telah diberikan antara lain oleh David L.Goetch “People tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities”. Sehingga teknologi dapat dipahami sebagai upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan oleh  manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (resources).
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih  nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra dan otak manusia.
Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (englineering) yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa di hindari dari kehidupan, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garisbesar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”
Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Teknologi informasi dan komunikasi mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Pendidikan harus menjadi sarana strategis untuk mengembangkan semua potensi individu, sehingga tujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia dapat dicapai secara utuh. Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk peduli terhadap pendidikan yang efektif dan berkualitas, dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, produktif, kreatif dan kompetitif. Tetapi untuk saat ini, sangat disayangkan. Sebab, lembaga pendidikan masih diperhadap terkait dengan masalah rendahnya kualitas proses pendidikan. Salah satu cara alternatif dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pendidikan adalah penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan. Faktanya bahwa di negara-negara modern yang menjadikan informasi sebagai representasi oleh terhubungnya komputer ke internet sebagai media utama yang memiliki kontribusi yang besar terhadap proses pendidikan. Penggunaan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan efektivitas meliputi  sistem informasi manajemen, e-learning, media pembelajaran dan pendidikan kecakapan hidup.

B.     DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN
1.      Dampak Positif
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pendidikan, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
·       Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia
·       Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
·       Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
·       Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional
·       Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
·       Teknologi Informasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.

2.      Dampak Negatif
Teknologi Informasi seiring dengan perkembangannya yang semakin meningkat, namun tetap saja memiliki kekurangan. Misalnya saja pada e-learning, e-learning dapat menyebabkan pengalih fungsian guru yang mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehingga lambat laun kualitas etika dan manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
Kemudian karena seringnya mengakses internet, di khawatirkan pelajar bukanya benar-benar memanfaatkan TIK dengan optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat mudah di akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang sudah dewasa sekalipun. Hal lain misalnya kecanduan : asik berinternet ( biasanya menggunakan fasilitas social networking / game online ) sehingga lupa waktu dan berakibat buruk bagi kehidupannya.kemudian ada istilah Cyber-relational addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian dikenal pula Information overload, Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada. Kemudian bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal tersebut sangat menghambat berkembangnya pendidikan dalam Teknologi Informasi.

C.    PERANAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian Pendidikan, yang berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan  yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
Dapat disimpulkan mengenai Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld).
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dalam mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang antara lain adalah :
a.         Masyarakat industri ke masyarakat informasi (kita masih berkutat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri).
b.         Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c.         Ekonomi nasional ke perekonomian dunia.
d.        Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e.         Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f.          Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.
g.         Dari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
h.         Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan.
Menurut Budi Sutedjo (Eti Rochaety, 2005), gelombang teknologi dan informasi berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a.         Gelombang Pertama, Pemanfaatan Teknologi Informasi difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya.
b.         Gelombang kedua, Teknologi Informasi difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan komputer melalui pembangunan jaringan komputer.
c.         Gelombang ketiga, Teknologi Informasi difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi.
d.        Gelombang keempat, Teknologi Informasi difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif.
e.         Gelombang kelima, Teknologi Informasi difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet.
f.          Gelombang keenam, Teknologi Informasi yaitu mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika yang semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas : hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi

Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.
Peran-Peran Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan :
a.         Teknologi Informasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi.
b.         Teknologi Informasi sebagai infrastruktur pedidikan.
c.         Teknologi Informasi sebagai sumber bahan ajar.
d.        Teknologi Informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan.
e.         Teknologi Informasi sebagai pendukung manajemen pendidikan.
f.          Teknologi Informasi sebagai sistem pendukung keputusan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas dan Efektifitas Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas yang dapat di gali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi di batasi ruang dan waktu.
Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah ataupun secara interaktif.
Untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
a.         merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi akademik, baik sistem perkuliahan, manajemen pendidikan, maupun materi pembelajaran.
b.         Merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool.
c.         Mengoptimalkan pemanfaatan tv edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan.
d.        Mengimplementasikan sistem secara bertahap mulai dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan managemen pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pendidikan.

Sedang pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan secara garis besar meliputi :
a.         Managemen Sistem Informasi
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efesiensi waktu dan materi transaksi-transaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sistem operasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat. Kemudahan ini berarti efesiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal.
Sistem informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat. Database online memberikan kemudahan kemudahan web interaktif lembaga pendidikan memudahakan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi, dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta didik, guru, karyawan, orang tua, dan masyarakat. Seperti kemajuan-kemajuan akademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi, pendaftaran siswa baru dan lain lain.
b.        E-Learning
Menurut Onno W. Purbo (2002) e-Learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-Learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-Learning  mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.
e-Learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya :e-book, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, world wide web, dan lain lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya yaitu :pendidikan.net, edukasi.net, ilmu komputer, dan banyak lagi situs lainnya.
Pelaksanaan e-Learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak, perguruan tinggi dan sekolah diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-Learning sendiri.
c.         Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif, diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa, sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan terjadinya hambatan dalam proses komunikasi guru, peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan.
Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih  mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih  mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan (praktek) langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999). Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar. Menurut Bobby DePorter (1999), 10 % informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian DePorter tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta penggunaannya melibatkan keterampilan kinestetik
Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pemanfaatan kelompok pertama, memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional (CAI) atau Computer Bassed Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program), peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalakan program atau perangkat lunak tersebut dikomputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.
Pemanfaatan kelompok kedua, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet, materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI) tersambung ke internet. Sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web browser atau tile transport protocol (aplikasi pengiriman file).
Pemanfaatan kelompok ketiga, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan pakar atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences). Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau guru. Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
d.        Pendidikan Life Skill
Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang membutuhkan  keterampilan menggunakan komputer terbuka luas. Keterampilan menggunkan komputer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dbutuhkan untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoprasikan komputer menggunakan program. Baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara keterampilan menggali informasi internet pada internet. Mengolah dan memanfaatkannya merupakan general life skill. 






BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam upaya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan efektifitas pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses pendidikan antara lain meliputi; managemen sistem informasi (SIM), e-learning, media pembelajaran, dan pendidikan life skill






DAFTAR PUSTAKA
https://viyaaaaa.blogspot.com-karya-tulis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar