MODUL 1
SISTEM OPERASI
SISTEM OPERASI
Tujuan pembahasan
ü Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam
sistem operasi
ü Mahasiswa dapat mengetahui sejarah
dari Linux Fedora.
ü Mahasiswa dapat menginstall sistem
operasi Linux Fedora
ü Mahasiswa dapat menggunakan
perintah-perintah pada Linux Fedora
Teori dasar
Sistem operasi adalah komponen
pengolah piranti lunak dasar tersistem sebagai pengelola sumber daya perangkat keras
komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Linux terbagi dari beberapa distro dan
setiap distro memiliki berbagai macam aplikasi yang berbeda yang disesuaikan
dengan penggunaanya, adapun distro Linux yang populer diantaranya adalah
Ubuntu, Debian, Fedora, Opensuse, Slackware, Linux Mint, Gentoo, Blank
on, dan masih banyak lagi. Fedora
adalah sistem operasi berbasis Linux yang menampilkan perkembangan terakhir
dalam perangkat lunak bebas dan terbuka.
Langkah kerja :
1.
Install
virtual box pada komputer Anda.
2.
Aktifkan
aplikasi virtual box yang telah diinstall.
3.
Klik
menu Baru, isi sesuai ketentuan yang diinginkan.
4.
Jika
telah selesai maka klik menu Mulai.
5.
Pilih
disk Fedora.
6.
Install.
7.
Selesai.
SISTEM OPERASI
Karena server akan melayani banyak client, maka sistem operasi yang
paling efektif untuk sebuah server adalah sistem operasi yang mendukung
jaringan, multitasking (dapat mengerjakan beberapa operasi secara bersamaan),
multiuser (dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan), dan biasanya
berbasis text karena perintahnya langsung diakses ke hardware tanpa banyak
konversi perintah seperti pada GUI sehingga akan menghemat RAM komputer. Selain
itu juga harus mendukung keamanan/security yang sangat ketat atau berlapis,
serta dari segi biaya tentu lebih murah. Pilihan dari semua itu tentunya
mengarah kepada Linux, dimana Linux adalah sistem operasi yang mendukung
jaringan, multitasking, multiuser, support server dan desktop (text dan GUI),
keamanannya tinggi dan berlapis.
Sistem operasi Linux ini digolongkan ke dalam 3 kelompok besar yaitu
Debian, Slackware, dan RedHat. Dari tiga kelompok besar ini kemudian
berkembanglah distro-distro Linux lainnya yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhannya, diantaranya:
- Kelompok Debian : Debian, BackTrack, Damn Small Linux (DSL), Helix, Knoppix, MEPIS, Ubuntu, Ultimate Edition, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.
Kelompok Slackware : Slackware, SuSE,
VectorLinux, Zenwalk, Kongoni, dan yang lainnya.
3.
Kelompok RedHat : RedHat, Mandrake,
PCLinuxOS, Fedora, CentOS, Mandriva, Caldera, dan yang lain.
Linux yang banyak
digunakan sebagai sistem operasi server adalah kelompok RedHat, diantaranya
adalah Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dan Fedora, tetapi pada prinsipnya semua
distro Linux dapat dijadikan server.
A.
Sejarah Linux Fedora
Linux merupakan hasil
budaya manusia yang sebenarnya baru saja lahir, sejarah linux dimulai dari
dua orang tokoh yang berman Richard Stallman dan Linus Torvalds. Alkisah adalah
Richard Stallman yang memiliki padang unik bahwa hak seorang
programmer adalah mendapatkan source-code yang gratis untuk aplikasi yang
didapatkannya, maka Richard Stallman menginisialisasi sebuah gerakan yang
dinamakan Free Software Movement, gerakan ini berkembang hingga akhir berdiri
organisasi yang bernama GNU Foundation. GNU Foundation mengkampanyekan gerakan
software Free dan lisensi GPL. GNU Foundation juga menghasilkan banyak software
yang dilisensikan menggunakan aturan GPL sehinga pengguna dari program tersebut
bebas untuk menggunakannya secara Free. Software Free memungkin pengguna
melihat source-code dari software tersebut dan berhak untuk menambah atau
mengurangi sendiri
Linux adalah
sebuah kata yang telah menjadi buzzword di zaman ini, dan memahai makna Linux
merupakan langkah untuk mempelajari Linux. Karena sifatnya yang Open Source,
banyak developer berkeinginan untuk membuat sebuah Linux dengan corak
tersendiri. Akhirnya muculnya dari beberapa macam distribusi Linux. Distribusi
Linux tesebut lebih dikenal dengan Distro Linux. Distro-distro angkatan pertama
yang terkenal adalah mandrake (sekarang menjadi mandriva), Redhat (sekarang
menjadi Fedora Core), SUSE (sekarang menjadi Novell), Debian, dan SlackWare.
Dari distro
Linux angakatan pertama, dilakukanlah beberapa rekayasa sehingga dihasilkan
distro-distro baru yang unik hingga saat ini. Distro yang paling unik
akhir-akhir ini distro ala LiveCD yang perlu di lakakukan instalasi untuk dapat
menggunakan programnya. Distro LiveCD bahkan dapat dijalankan pada komputer
yang tidak memiliki hard disk sama sekali. Distro-distro Live CD banyak sekali,
anatara lain:
1.
Knoppix yang merupakan Linux
LiveCD turunan dari Debian
2.
Mandrake Move versi LiveCD
dari Mandrake
3.
BioKnoppix turunan dari Knoppix
4.
SLAX turunan dari SlackWare
Baru kurang lebih 15 tahun
sejak ditemukan (mulai 1991), Linux sudah mengalami perkembangan yang amat
pesat. Hal ini tentu menimbulkan optisme bagi beberapa kalangan peduli
pendidikan diIndonesia yang lantas menyarankan beberapa pihak, terutama
pemerintah dan pihak akademis untuk menggunakan Linux dalam menangani kebutuhan
komputasi di Indonesia.
Proyek Fedora dimulai akhir
tahun 2003, ketika Red Hat Linux dihentikan.Red
Hat Enterprise Linux menjadi satu-satunya distro resmi Red Hat, sedangkan
Fedora menjadi distro masyarakat.Bagi Red
Hat, Fedora merupakan ajang percobaan utuk menghasilkan distro Red Hat
Enterprise Linux (RHEL) yang stabil, rilis-rilis RHEL dikembangkan dari versi
Fedora.
Nama Fedora berasal dari
Fedora Linux, relawan proyek yang mengembangkan perangkat lunak tambahan untuk
distro Red Hat Linux, dan dari karakteristik fedora (topi kulit) yang digunakan
dalam logo Red Hat (“Shadowman”). Fedora Linux akhirnya diserap ke dalam Fedora
Project. Fedora adalah merek dagang dari Red Hat, walaupun hal ini pernah
disengketakan oleh para pencipta repositori perangkat lunak Fedora, namun
masalahnya telah diselesaikan.
B.
Instalasi Fedora
Langkah
instalasi Linux Fedora :
Langkah Pertama Sebelum Menginstall
Linux Fedora 14 Anda Harus Mengetahui Spesifikasi Minimum Untuk Menginstall
Linux Fedora. Spesifikasinya Yaitu Pentium III 400MHz – I GHz, Ram 256 MB, 10
GB of available disk space, CD R/CD RW drive.
1. Burning Image ISO Fedora Pada Sekeping CD
2. Atur agar komputer booting dari dvd, dengan cara masuk/lewat
BIOS dengan cara saat PC baru nyala biasanya langsung pencet F2/Esc/Delete, lalu
kalau sudah masuk bios pilih/masuk setingan bios lalu kasih tulisan dvd/cd ke
paling atas dengan cara biasanya pencet F5/F6 lalu pencet F10 lalu masukan
kasetnya ke CD room lalu save.
3. Kemudian tunggu sampai muncul gambar
1.1, lalu klik login.
4. Tunggu hingga muncul gambar 1.2.
5. Tunggu Lalu anda klik install to
hard drive atau yang di tunjukkan cursor diatas.
6. sampai muncul gambar 1.3, lalu anda klik next.
7. Lalu muncul gambar 1.4,
lalu anda klik next.
8. Lalu muncul gambar 1.5, lalu anda klik next.
9.
Lalu
muncul gambar 1.6, lalu anda klik
next.
10. Lalu muncul gambar1.7,
kemudian anda pilih kota mana yang sama dengan jam kota anda tinggal, lalu klik
next.
11. Lalu muncul gambar 1.8, kemudian isi password pengunci
anda, lalu klik next. Dan kemudian akan muncul tulisan seperti gambar 1.8 lalu klik Use Anyway yang ditunjukkan oleh
cursor.
12. Lalu muncul gambar 1.9,
lalu kamu pilih yang paling bawah create custom layout, lalu next.
13. Lalu muncul gambar 1.10
14. Lalu
anda atur partisinya dengan cara klik yang di tunjukkan cursor tersebut.
Contohnya seperti gambar 1.11, 1.12.
15. etelah di atur klik next... Seperti
gambar 1.13.
16. Jika ada gambar seperti gambar 1.14 klik write changes to disk.
17. Lalu tunggu sampai muncul gambar 1.15, klik next.
18. Lalu akan muncul gambar 1.16.
19. Lalu tunggu sampai muncul gambar 1.17, lalu klik close.
20. Lalu restart komputer anda, seperti
di gambar 1.18, 1.19, 1.20.
21.
Saat
terrestart anda keluarkan CD fedora anda.
22. Lalu muncul gambar 1.21.
23. Di situ tinggal anda isi semuanya
lalu continue/next. Maka Fedora telah selesai terinstall dan tampilannya akan
seperti pada gambar 1.22
24. Selesai.
C.
Perintah-Perintah Dasar Pada Linux Fedora
Linux adalah
sistem operasi opensource yang mempunyai banyak versi (distro). Pada artikel
ini mengacu pada distro Fedora Core. Secara umum distro-distro mempunyai
perintah yang sama hanya saja ada sedikit perbedaan pada beberapa distro yang
lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa perintah, nama file dan
direktori pada Linux bersifat Case-Sensitiv (membedakan huruf besar dengan
huruf kecil).
Struktur
Dasar perintah Linux
Struktur
dasar perintah linux adalah sebagai berikut :
Perintah [pilihan] [argument]
Keterangan :
§ Perintah adalah command yang digunakan untuk melakukan suatu aksi
tertentu.
§ Pilihan, untuk mengubah atau menambah default tindakan dari
perintah
§ Argument, menyatakan obyek yang akan diproses oleh perintah,
berupa file atau direktori
Tanda kurung siku berarti bagian tersebut bersifat opsional.
Administrasi User
Perintah ini untuk membuat/menghapus user dan memberi dan
menghapus password user.
# adduser namauser → untuk membuat user
# namauser → memberi password user
# userdel namauser → menghapus user
# userdel –r namauser → menghapus nama
user beserta home direktorinya
# passwd –d namauser → manghapus password
user
#/$ logout → logout user
#/$ ctrl+d → logout user
Informasi login :
[root@xabudy root]#
Tanda # berarti login sebagai root, tanda $ berarti login sebagai
user biasa.
Berpindah-pindah Mode
Berpindah dari mode grafis ke text
Ctrl+Alt+F1 → pindah ke konsole1
Ctrl+Alt+F2 → pindah ke konsole2
Ctrl+Alt+F3 → pindah ke konsole3
Ctrl+Alt+F4 → pindah ke konsole4
Nama user
Nama komputer
Direktori aktifCtrl+Alt+F5 → pindah ke konsole5
Ctrl+Alt+F6 → pindah ke konsole6
Berpindah dari text ke text
Alt+F1
…
…
Alt+F6
Berpindah dari text ke grafis
Alt+F7, bila aktif langsung pada mode text
cara mengaktifkan grafis dengan startx.
Administrasi Direktori dan File
Pindah Direktori
#/$ cd namadirektori → berpindah ke nama direktori yang dituju
dari direktori induk
#/$ cd [path] → berpindah langsung ke direktori yang dituju
#/$ cd / → berpindah ke direktori /
#/$ cd .. → berpindah ke direktori induk
#/$ cd → berpindah ke direktori root
Melihat isi direktori
#/$ ls → menampilkan isi direktori secara singkat
#/$ ls –a →
#/$ ls –l → menampilkan isi direktori lengkap dengan informasi
file
#/$ ll → sama dengan ls –l
#/$ ll |more → menampilkan isi direktori per layer/halaman
Melihat struktur direktori aktif
#/$ pwd → menampilkan path dari direktori aktif
Membuat direktori
#/$ mkdir namadirektori
#/$ mkdir namadirektori namadirektori …. → membuat direktori
langsung banyak
Mengkopi file
#/$ cp namafile /direktori_tujuan
Memindah File
#/$ mv namafile /direktori_tujuan
Rename nama file atau direktori
#/$ mv nama_lama nama_baru
Menghapus direktori
#/$ rmdir namadirektori → menghapus direktori kosong
#/$ rmdir –r namadirektori → menghapus direktori beserta isi
Membuat dan mengedit file
touch → membuat file tanpa isi
#/$ touch namafile
cat → membuat file
#/$ cat namafile
……...ketik………
Ctrl+d → untuk save
vi → membuat dan mengedit
#/$ vi namafile
Tekan tombol insert untuk memulai dokumen, tombol esc untuk
keluar
Untuk menyimpan, setelah esc ketik “:wq”
mcedit → membuat dan mengedit
#/$ mcedit namafile
Tekan F2 untuk save
Tekan F10 untuk keluar
Membaca device (fdd, hdd, cdd)
Baca floppy disk
#/$ mount /dev/fd0 /mnt/floppy
Struktur dari perintah diatas : [perintah] [device yang
diaktifkan] [direktori mountpoint]
Atau bisa dengan perintah berikut
#/$ mount /mnt/floppy
#/$ mount /media/floppy
Menghentikan pembacaan
#/$ umount /mnt/floppy
#/$ umount /media/floppy
Membaca CDROM/DVDROM
Pembacaan device ini pada dasarnya otomatis, jika tidak
menggunakan perintah berikut
#/$ mount /mnt/cdrom
#/$ mount/media/cdrom
Membaca Harddisk
Melalui tiga tahap berikut
Buat direktori mount point (missal: /mnt/drive_c)
Cari posisi hardisk dengan perintah
#/$ fdisk –l
Lakukan pembacaan dengan
#/$ mount /dev/hda1 /mnt/drive_c
Melihat manual/help suatu perintah
#/$ man namaperintah
#/$ man |more namaperintah → menampilkan manual per halaman